Rabu, 18 Juni 2025, Fakultas Teknik Undip menyelenggarakan Kuliah Umum dengan tema “Studi Lanjut dan Beasiswa di Swedia”. Kuliah umum ini digelar di R. Sidang Senat, Gedung Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc. Lantai 3.
Kuliah umum ini menghadirkan Noél Holmgren, Dekan Fakultas Sumber Daya Alam dan Ilmu Pertanian Sveriges Landbrukuniversitet (Swedish University of Agricultural Sciences), dan Titi Holmgren, Direktur dan Studie-och yrkesvägledare (SYV, Konselor Studi dan Karir) Nordic Student Service. Selain itu, Muhammad Mujiya Ulkhaq, S.T., M.Sc., Ph.D., dosen Departemen Teknik Industri Undip sekaligus alumni dari Jönköping International Business School, terpilih sebagai moderator dalam acara ini.
Wakil Dekan Sumber Daya Fakultas Teknik, Prof. Dr. Purnawan Adi Wicaksono, S.T., M.T., mengapresiasi adanya kuliah umum ini. Beliau yakin bahwa acara ini bisa memotivasi para mahasiswa untuk melanjutkan studi mereka di luar negeri, salah satunya adalah di Swedia.
“Kami yakin bahwa para mahasiswa akan mendapatkan informasi yang tepat dan termotivasi untuk mengambil langkah selanjutnya dalam perjalanan akademik mereka.” ucap beliau.

Titi Holmgren menceritakan tentang seperti apa rasanya belajar di Swedia. Sebagai warga negara Indonesia yang pernah belajar dan tinggal di Swedia, Titi menjelaskan tentang seperti apa sistem pendidikan tinggi di negara Nordik serta seperti apa perbedaannya dengan yang ada di Indonesia. Selain itu, Titi juga menjelaskan tentang kesempatan beasiswa yang tersedia bagi pelajar asing yang melanjutkan studi di Swedia, seperti Swedish Institute Scholarship for Global Professional dan Erasmus.
Mujiya, yang merupakan alumni Undip, juga menjelaskan tentang bagaimana pengalamannya sebagai alumni Undip yang melanjutkan studi di Swedia. Beliau menjelaskan bagaimana cara untuk mendaftar kuliah dan beasiswa di Swedia melalui beasiswa pemerintah Swedia.
Prof. Purnawan berharap, kuliah umum ini bisa menciptakan banyak lulusan Fakultas Teknik Undip yang melanjutkan studi ke Swedia. “Harapan kami akan ada Pak Mujiya yang kedua, ketiga, dan seterusnya. Bagaimana teman-teman yang duduk di sini bisa mencontoh kasus seperti Pak Mujiya (kuliah di Swedia).” ujarnya.