Fakultas Teknik kembali mendapatkan kabar gembira. Tim Antawirya Universitas Diponegoro berhasil memperoleh 3 juara dari ajang Shell Eco-Marathon Asia-Pacific and the Middle East 2025. Kompetisi internasional ini digelar pada 8 – 12 Februari 2025 di Sirkuit Internasional Lusail, Qatar.

Shell Eco-Marathon sendiri merupakan kompetisi inovasi mobil hemat energi yang diselenggarakan oleh Shell, perusahaan pertambangan minyak asal Belanda. Di region Asia-Pasifik dan Timur Tengah sendiri, tercatat ada 750 peserta dari 16 negara ikut berkompetisi di dua kategori utama, yaitu Urban Concept dan Prototype. Tim Antawirya sendiri berhasil meraih Juara 1 untuk Prototype Battery Electric, Juara 2 untuk Urban Internal Combustion Engine, dan Juara 2 Off-Track Technical Innovation Award. 

General Manager Antawirya Undip, Haikal Aulya Rahman mengatakan, kompetisi pada tahun ini cukup menantang karena waktu persiapannya yang cukup singkat. Selain itu, pelaksanaan kompetisi di Qatar juga menjadi kendala karena biaya pengiriman menjadi lebih besar daripada kompetisi sebelumnya yang digelar di Sirkuit Internasional Mandalika, Indonesia.

“Yang membedakan itu adalah, ini pertama kalinya kita ke luar negeri, dan waktu lombanya dimajukan. Tahun lalu (lombanya) di bulan Juni atau Juli, sekarang di bulan Februari. Persiapan kita hanya satu setengah bulan dari KMHE (Kompetisi Mobil Hemat Energi 2024) ke lomba internasional ini sangat cepat,” ujar Haikal.

Tim Antawirya Undip berpose bersama purwarupa hasil karya mereka, Gentayu. Di Shell Eco-Marathon 2025, Gentayu berhasil meraih Juara 2 untuk Urban Internal Combustion Engine

Meski pelaksanaan kompetisinya dipercepat, namun Tim Antawirya Undip sudah melakukan beberapa evaluasi dan perbaikan terhadap dua purwarupa mereka, Gentayu dan Rondhan. Salah satu perbaikan yang dilakukan adalah dengan melakukan riset untuk menaikkan efisiensi mesin dan bobot mobil.

“Ada beberapa bagian yang diganti untuk bisa menaikkan efisiensi. Secara aturan teknisnya juga banyak perubahan dari tahun kemarin. Beberapa bagian seperti engine, body, itu bisa memengaruhi efisiensi mobil. Kita juga buat lebih ringan (mobilnya), dari sebelumnya 30 kilo menjadi 28 kilo. Kami riset dari pagi ke pagi, dan itu berhasil. Alhamdulillah dapat 3 juara,” ujar Sakti Muna Ridhoni, Kepala Divisi Chasis and Steering Antawirya Undip.

Haikal berharap, kemenangan Tim Antawirya Undip di Shell Eco-Marathon 2025 bisa memotivasi para anggota baru dalam mempersiapkan yang lebih baik untuk kompetisi berikutnya, yaitu Kompetisi Mobil Hemat Energi (KMHE) 2025.

“Semoga pencapaian kami di Shell Eco-Marathon ini bisa memotivasi adik-adik (anggota baru Tim Antawirya Undip) untuk bisa berusaha lebih di Kompetisi Mobil Hemat Energi 2025. Semoga mereka bisa lebih komitmen dan lebih bekerja keras lagi,” harap Haikal.