Jumat, 22 Agustus 2025, Fakultas Teknik menggelar lokakarya dengan tema “Pengembangan Pemanfaatan Waduk Diponegoro sebagai Waduk Pendidikan”. Kegiatan ini berlangsung di R. Sidang Senat, Gedung Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc. Lantai 3.
Lokakarya ini digelar sebagai upaya untuk menggali potensi kolaborasi lintas departemen dalam mendukung pemanfaatan Waduk Diponegoro sebagai pusat edukasi, riset energi terbarukan, dan konservasi air berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Dalam lokakarya ini, turut hadir pimpinan Fakultas Teknik, perwakilan dari tiap departemen, dan perwakilan dari Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip.
“Kita akan melakukan workshop untuk menggali bagaimana pengembangan pemanfaatan Waduk Diponegoro yang nanti rencananya kita akan fungsikan sebagai Waduk Pendidikan…Apa yang harus kita lakukan, apa yang harus kita rencanakan ke depan, sehingga impian kita, Waduk Diponegoro sebagai Waduk Pendidikan, itu bisa segera terealisasi,” ucap Wakil Dekan Sumber Daya, Prof. Dr. Purnawan Adi Wicaksono, S.T., M.T.
Lokakarya ini menghadirkan beberapa narasumber ahli sebagai pembicara. Diantaranya adalah Subarda dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, Prof. Dr. Ir. Sriyana, M.S., IPU., APEC Eng. dari Universitas Diponegoro, dan Leevy D. Malik dari GeoACE Engineering Services.
Materi pertama disampaikan oleh Subarda. Beliau memaparkan tentang pembangunan Waduk Diponegoro dan bagaimana pemanfaatannya selama ini. Menurutnya, Waduk Diponegoro tidak hanya berfungsi sebagai penampungan air saja, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk pendidikan dan penelitian.
“Tujuan dari pembangunan Bendungan Diponegoro adalah untuk menampung kelebihan air hujan dan air permukaan di musim hujan dan memanfaatkannya di musim kemarau, terutama untuk keperluan air baku laboratorium, dan sebagai sarana laboratorium lapangan…Saya yakin manfaatnya mungkin lebih dari ini,” ujarnya.
Materi kedua dipaparkan oleh Prof. Dr. Ir. Sriyana, M.S., IPU., APEC Eng. Guru Besar Bidang Keairan ini menegaskan pentingnya upaya perawatan Waduk Diponegoro melalui kerja kolaboratif antara Undip, lembaga riset, dan masyarakat. Menurut beliau, keberadaan Waduk Diponegoro sangat penting bagi pendidikan.
“Anak-anak itu perluuntuk melakukan riset, itu (membuat) nilainya besar terkait dengan keberadaaan dari Waduk Diponegoro ini…Kita Undip, Fakultas Teknik ini sangat membutuhkan itu untuk mencerdaskan anak-anak bangsa,” pesan beliau.
Materi terakhir disampaikan oleh Leevy D. Malik. Beliau menjelaskan tentang teknis pembangunan Waduk Diponegoro sebagai Waduk Pendidikan, yang meliputi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan kawasan bisnis. Rencananya, pembangunan ini akan selesai di akhir tahun 2025.
Prof. Purnawan optimis, pembangunan waduk ini bisa memberikan manfaat pendidikan dan teknologi bagi Undip. “Waduk Pendidikan ini bisa mengintegrasikan fungsi edukatifnya, maupun untuk mengembangkan teknologi,”